Senin, 26 Oktober 2015

Asal-asalan...

Agen Perubahan


Anda kenal dengan Hermawan Kertajaya? Yah, dia adalah salah seorang ahli pemasaran kita. Dalam salah satu bukunya, dia mengatakan bahwa jika kita ingin menang dalam persaingan, kita harus menjadi change agent, change driver, atau change surpriser. Minimal menjadi agen perubahan.

Menurut saya, bukan hanya dalam dunis bisnis saja. Dalam kehidupan sehari-hari pun jika kita ingin menjadi seorang pemenang, kita harus menjadi agen perubahan. Bukan sebaliknya kita menjadi objek perubahan saja. Hal telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang mengubah masyarakat Arab dari masyarakat yang jahiliyah menjadi masyarakat yang diberi kemuliaan oleh Allah SWT.

Kita tidak usah terbawa oleh ungkapan, dijaman edan kita harus ikut edan. Tidak, bagaimana "edan"nya keadaan pada jaman Rasulullah SAW dilahirkan dan tumbuh dewasa, tetapi beliau tidak ikut-ikutan. Kita bisa bandingkan dengan keadaan saat ini, krisis moral yang sangat parah bukan alasan bagi kita untuk ikut-ikutan menjadi orang yang tidak bermoral. Saya yakin, Anda setuju, tetapi cukupkah?

Mungkin saja kita tidak ikut-ikutan menjadi orang yang bobrok moralnya, tetapi jika kita berusaha untuk mengubahnya, berarti kita belum menjadi agen perubahan. Kita tidak bisa membiarkan masyarakat yang perlu diperbaiki dibiarkan saja, kita juga tidak bisa hanya menunggu orang lain melakukan perubahan. Anda pun dituntut untuk menjadi salah satu agen perubahan.

Jika seandainya Anda sedang dalam sebuah kapal laut, kemudian ada orang yang melubangi kapal, akan Anda diamkan saja? Apakah Anda hanya akan beralasan, biarkan saja yang penting bukan kita yang melakukan?

"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung."
(QS.Ali Imron:104)

0 komentar:

Posting Komentar

 
;