Kamis, 19 Desember 2013 0 komentar

Terselamatkan

                                 TERSELAMATKAN 
Hati yang mudah terluka adalah hati yang sedang belajar mengenali penggunaan dari kepekaannya terhadap keadaan dan kejadian yang menggangu kedamaian dan haknya untuk berbahagia. Ia bukanlah hati yang lemah, tapi justru dia adalah hati yang sedang didalamkan dan dibesarkan kemampuannya untuk menampung beban dan tanggung-jawab bagi tugas-tugas untuk menguatkan dan membesarkan kehidupan diri dan sesamanya (sokk tau) ^_^ 
Di ludah i, di lempar i tahi, di caci-maki, di ejek, di olok-olok, di fitnah, tapi beliau tetap ramah tamah dan ketika orang itu sedang terkena musibah sakit beliaupun menjenguk dan mendo’akanya (al-kisah) 
Dalam oret-oretan kali ini sungguh sangat berkesan perjalanan tangan yang sedang meengikuti irama mulut (umik-umik) bersandar di sebuah bangku yang lumpuh penuh dengan kenangan masa putih abu-abu (pojok kiri atas) 
Sore itu aku sedikit bangga karena memulai bergegas dan segara mencari beberapa lembaran yang tak beguna menyebar di publik, hal itu secara logis udah tidak mungkin aku lakukan tapi nuraniku mengatakan lain, yachh namanya berusaha pasti ada batu sandunganya (sebagian kecil). Gelap malam mulai menyambut seiring dengan hilangnya bayangan sang surya aku terdiam dan sedikit berpikir,apakah mungkin?? apakah bisa?? tapi kalau tidak?? aku takut itu, dengan sedikit hasil dari oret-oretan terbitan kemarin aku nekat untuk mengambil semuanya. Ah ga usah terlalu berpikir lakukan dan lakukan. Aku pernah menbaca selama ada kemauan pasti di situ ada jalan. 
Dengan keterbatasan media aku langsung begegas di tempat pertama Sedikit ragu dan pertanyaan itu terus muncul, tapi kalau tidak itu akan menyiksaku di kemudian hari (terbengong) “ ada yang bisa saya bantu mass...?? mass..?? ” suara merdu yang menyapaku ketika itu mulai memaksaku untuk bicara. “ii..ii.iiya mbak” (sedikit kaku) “ buku yang terbitan dari reportase baru beberapa bulan yang lalu masih ada?? tolong lihatkan ya mbakk!! (penuh harap) semoga aja masih ada dan belum terjual semua (bathin) tak lama kemudian ”oohh masih masih ada mass” kata cewek berkerudung ungu itu, “aku ambil semua yaa mbaakk, masih tersisa berapa??” secara spontan “ini masih ada 11 buku mass, kok beli banyak buat apa mass??” sahut penjaga yang lainya “nganu mbakk buat (sedikit berpikir) buat kenang-kenangan iyaa buat kenangan” asal bicara aja, “heeh...!! mass ini loo kok aneh yaa kenang-kenangan kok banyak amat” sambil membungkus buku itu, “iyaa ga papa buat kenang-kenangan atau tidak bukan urusan kamu kan??” segera bergegas meninggalkan toko buku tersebut. Perhiasan malam yang selalu berkedip-kedip kinipun tak menampakan cahayanya dan menambah suasana malam itu semakin takut, dan aku pun segara pulang ke rumah di iringi rintik hujan yang menari di atas bumi.
 
;